Sabtu, 13 September 2008

Minyak Sintetis dari Batu Bara


http://www.kompas.com/data/photo/2008/08/13/154906p.jpg

Keluar dari OPEC karena menjadi net importer minyak bumi, Indonesia mulai beralih pada batu bara, yang jumlahnya tergolong masih melimpah. Pemanfaatan batu bara itu tidak hanya dalam bentuk padat untuk membangkitkan pembangkit listrik tenaga uap, tetapi juga dicairkan menjadi minyak sintetis pengganti solar.

Pemanfaatan batu bara untuk otomotif sebenarnya telah dilakukan beberapa abad lalu pada lokomotif, yaitu sejak ditemukannya mesin uap. Namun, penggunaannya tidak berkembang karena bahan bakar ini menimbulkan polusi dan kurang praktis.

Sementara itu, penggunaan minyak bumi lebih menjanjikan dan prospektif kala itu. Namun, dengan melonjaknya harga minyak bumi belakangan ini, penggunaan batu bara mulai ditengok lagi.

Potensi cadangan batu bara di Indonesia disebut-sebut mencapai 36,3 miliar ton, tetapi sebagian besar, yaitu 85,2 persen, berkualitas rendah, disebut juga batu bara lignit. Sayangnya, batu bara yang bernilai kalor rendah ini tidak ekonomis pengangkutannya. Karena itu, dipikirkan untuk memanfaatkannya di mulut tambang sebagai pembangkit atau dicairkan di lokasi tambang.

Dengan teknik pencairan tersebut, batu bara mudah digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor dan dapat menekan polusi.

"Pencairan batu bara merupakan upaya untuk meningkatkan nilai ekonomis batu bara rendah sehingga dapat dipasarkan secara komersial sebagai minyak sintetis," jelas Martin Djamin, staf ahli Menteri Negara Riset dan Teknologi Bidang Energi Alternatif dan Terbarukan dalam Seminar "Rusnas Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan",


Pencairan batu bara merupakan salah satu upaya men- capai sasaran energi mix nasional tahun 2025 untuk menjamin tersediaan energi untuk kepentingan nasional. Pada tahun itu, sebesar 2 persen kebutuhan energi disuplai oleh batu bara cair.

2 komentar:

junaidi mengatakan...

Nah begitu donk Indonesia yang kaya akan sumber daya alam harusnya dapay manfaatin.
Jangan hanya bergantung pada minyak bumi yang smakin menipis.
Cuma masalahnya mampu gak orang Indonesia mengolah batu bara menjadi bahan bakar?

-Seppri- mengatakan...

Indonesia emank punya banyk sdda yg dapat dikembangkan.. Cuma aja niat untuk mengolah nya tersebut tidak dimilki... Coba ada, kan gak perlu repot2 ambil dari org lain..